Pertanyaan
:
Ada seorang muballigh dari
luar Batang menjelaskan bahwa Allah tidak berada di atas, berdasarkan surat Qaf
ayat 16. Kami masih ragu-ragu, sebab selama ini kami pahami bahwa Allah
bersemayam di atas ‘Arsy. Apa pemahaman kami ini yang keliru? Mohon
penjelasannya!
Jawab
:
Sebelum kami jelaskan masalah
yang anda tanyakan, kami kutipkan terlebih dahulu ayat-ayat yang menyatakan
bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy dan ayat-ayat yang menyatakan bahwa Allah
adalah sangat dekat dengan kita:
إِنَّ رَبَّكُمُ
اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ
اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …
“Sesungguhnya
Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
Ayat-ayat
yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8
kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan
(25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53):
6 dan al-Hadid (57): 4
Ayat-ayat tersebut semuanya
menjelaskan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy.
Adapun ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah adalah
dekat disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 5 kali, antara lain ialah:
….وَنَحْنُ
أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ…………….
“
… dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya…” (Qaf (50): 16).
Kemudian disebutkan pada: surat al-Baqarah (2): 186, Hud (11): 61, Saba’ (34):
50 dan al-Waqi’ah (56): 85.
Ayat-ayat tesebut memberikan pengertian bahwa Allah
sangat dekat kepada kita. Jika dilihat secara sepintas, seakan-akan ayat-ayat
tersebut bertentangan, anatara ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah jauh,
dan ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah dekat. Sebenarnya ayat-ayat
tersebut tidaklah bertentangan, sebab dapat dikompromikan antara satu ayat dengan
ayat lainnya.
Pengertian ‘Arsy
‘Arsy, para
ahli bahasa mengartikan ‘Arsy sebagai singgasana, bangunan, istana atau
tahta. Kata tersebut berasal dari ‘arasya – ya’rusyu, yang berarti
membangun.
Para ulama berbeda pendapat
mengenai makna ‘Arsy; Rasyid Ridha dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ‘arsy
adalah pusat pengendalian segala
persoalan semua makhluk Allah SWT di alam semesta, sebagaiman dijelaskan
firman Allah pada surat Yunus (10): 3…ثم استوى على العرش … “Kemudian Dia bersemayam dia tas ‘Arsy”
Gambaran fisik ‘Arsy,
merupakan hal gaib yang tiada seorangpun dapat mengetahuinya, kecuali Allah, di
mana letaknya dan berapa besarnya. Masalah ‘Arsy telah lama menjadi
topik pembicaraan yang kontroversial, apakah ‘Arsy itu bersifat material
ataukah bersifat immaterial.
Hal ini terjadi karena tidak
ada penjelasan rinci baik dalam al-Qur’an maupun dalam al-Hadits. Al-Qur’an
hanya menjelaskan bahwa al-‘Arsy adalah singgasana. Maka kami
berpendapat bahwa kita wajib menyakini keberadaannya, yang hakikatnya hanya
diketahui Allah SWT, kita tidak perlu mencari-cari seberapa besarnya dan
seberapa jauhnya atau tingginya.
Dalam ayat-ayat tersebut
dijelaskan bahwa Allah beristiwa’ atau bersemayam di atas ‘Arsy,
dan kita wajib beriman kepada-Nya dengan tidak perlu bertanya-tanya bagaimana
dan dimana.
Adapun yang dimaksud dengan qarib,
(dekat) ialah: Bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, Dia mendengar
perkataan manusia, dan melihat segala macam perbuatannya, tidak ada hijab
antara Allah dan manusia, tiada perantara atau wali yang menyampaikan doa’a
mereka kepada Allah, tiada yang membantu-Nya dalam mengabulkan permohonan
manusia kepada-Nya, Allah akan mengabulkan do’a manusia tanpa perantara
seorangpun, apabila sesorang berdo’a kepada-Nya, sebab Allah-lah yang menciptakannya,
Dia Maha Mengetahui segala apa yang ada dalam hati setiap orang. Demikianlah
yang dimaksud dengan “aqrabu ilaihi min hablil warid”. (lebih dekat
kepadanya daripada urat leher) yang disebutkan dalam surat Qaf (50): 16.
Maka jelaslah, bahwa
ayat-ayat tersebut tidak bertentangan antara ayat yang menyatakan bahwa Allah
bersemayam di atas ‘Arsy, dengan ayat yang menyatakan bahwa Allah SWT
sangat dekat dengan kita.
Posting Komentar