Pertanyaan dari Haji Abdul Gani,
D.
Jl. Karangpaci Rt. 3 no. 27
Buntok Kal.Sel.
Pertanyaan:
- Kapankah waktu membayar dam, sebab diantara kita,
ketika membayar dam berbeda-beda, dan siapa yang wajib bayar dam? Mohon
dijelaskan lengkap dengan dalilnya!
Jawab:
i.
Jama’ah haji yang melakukan haji
Tamattu’, atau haji Qiran, wajib membayar dam, berupa seekor kambing, dan
disembelih pada hari nahar (10 Zulhijjah) sebelum tahallul, atau apda hari
tasyriq, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadis:
وَكُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ
(أخرجه أحمد: 16151)
“Seluruh hari
tasyriq merupakan hari penyembelihan”. (ditahrijkan oleh Ahmad)
Jika tidak mampu
menyembelih kambing, maka harus diganti dengan puasa 10 hari. Tiga hari
dikerjakan di Makkah, pada waktu haji, dan tujuh hari dekerjakan setelah
kembali ketempat asal. Sebagimana disebutkan dalam firmanNya:
...فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ
بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ
يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ
تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ...
“…Apabila kamu telah
merasa aman, maka bagi yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji, ia wajib
menyembelih korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang
kurban atau tidak mampu), maka ia wajib berpuasa tiga hari pada masa haji,
danntujuh hari apabila telah pulang kembali, itulah sepuluh hari penuh”.
(al-Baqarah (2): 196)
ii.
Jama’ah haji yang masih dalam
keadaan ihram, tetapi melakkan mencukur/memotong rambut, memotong kuku, memakai
pakaian berjahit, memakai parfum (wangi-wangian), wajib membayar dam dengan
memilih salah satu diantara menyembelih seekor kambing, berpuasa tigahari, atau
memberi makan 6 orang miskin, masing-masing 3 sha’ (9,3 liter), sebagaimana
diatur dalam firman Allah:
...فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ
أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ..
“Barangsiapa
diantara kamu sakit, atau terdapat penyakit dikepalanya, wajiblah ia membayar
fidyah, yaitu puasa, bersedekah atau menyembelih kambing”. (al-Baqarah (2):
196)
Dalam hadis Nabi
disebutkan lebih rinci:
عَنْ
كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ رَضِي اللَّهم عَنْهم أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِهِ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ فَقَالَ لَهُ آذَاكَ
هَوَامُّ رَأْسِكَ قَالَ نَعَمْ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ احْلِقْ رَأْسَكَ ثُمَّ اذْبَحْ شَاةً نُسُكًا أَوْ صُمْ ثَلَاثَةَ
أَيَّامٍ أَوْ أَطْعِمْ ثَلَاثَةَ آصُعٍ مِنْ تَمْرٍ عَلَى سِتَّةِ مَسَاكِينَ (أخرجه مسلم)
“Dari Ka’b bin ‘Ujrah,
bahwa Nabi saw bersabda:” Cukurlah rambutmu, kemudian sembelihlah seekor domba
sebagai ibadah, atau berpuasalah 3 hari atau memberi makan sebanyak tiga sha’
kurma kepada 6 orang miskin”. (ditahrijkan oleh Muslim, kitab al-Hajj)
iii.
Jama’ah haji yang terhalang
jalannya sehingga tdak dapat meneruskan haji atau umrah, wajib membayar dam
dengan cara menyembelih seekor kambing dan mencukur rambut, dan
penyembelihannya ditempat terhalang, sebagimana disebutkan dalam firmanNya:
..فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلَا
تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ
“Apabila kamu terhambat
(terhalang olehmusuh atau karena sakit) maka (sembelihlah kurban) yang mudah
didapat, dan janganlah mencukur kealamu sebelum kurban sampai ditempat
penyembelihannya”. (al-Baqarah (2): 196
iv.
Apbila membunuh binatang liar,
wajib membayar dam denga menyembelih binatang yang nilainya sebanding dengan
binatang liar yang dibunuhnya, dan penyembelihannya dilakukan ditanah haram.
Apabila tidak dapat menyembelih binatang, maka diganti dengan memberi makan
fakir miskin seniali binatang yang dibunuh, atau berpuasa sebanyak hari nilai
binatang yang dibunuh, dengan perhitungan, setiap seperempat sha’ (gantang)
sama dengan satu hari, sebagimana disebutkan dalam:
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ وَمَنْ قَتَلَهُ
مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ
ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ
مَسَاكِينَ أَوْ عَدْلُ ذَلِكَ صِيَامًا لِيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ ...
“Hai orang-orang yang
beriman, jangnlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihram.
Barangsiapa diantar kamu membunuhnyadengan sengaja, maka dendanya ialah
mengganti dengan binatang ternak seimbnag dengan burun yang dibunuhnya, menurut
putusan dua orang yang adil diantara kamu sebagai hadya, yag dibawa sampai
Ka’bah, atau denda membayar kafarat dengan memberi makan orang-orang miskin,
atau berpuasa seibang dengan mekanan yang dikeluarkan itu, supay dia merasakan
akibat yang buruk dari perbuatannya …(al-Ma’idah (5): 95)
v.
Apabila mengumpuli isteri sebelum
tahallul, maka selain hajinya batal, ia jiga wajib membayar dam, dengan cara
menyembelih unta, jika tidak bisa, diganti dengan menyembelih sapi, jika tidak
bisa, diganti dengan menyembelih tujuh ekor kambing. Jika tidak bisa juga,
diganti dengan berpuasa sebanyak nilai unta, dengan perhitungan setiap
seperempat sha’ (gantang) sama dengan satu hari. Cara ini berdasarkan fatwa
Umar, Ali dan Abu Hurairah.
Posting Komentar