Untuk itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim berencana mendirikan lembaga konseling untuk menyembuhkan LGBT. Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah Jatim, Nadjib Hamid, menjelaskan, Sunnatulloh itu menyukai lawan jenis bukan sesama jenis. Sebaliknya, kalau suka dengan sesama jenis itu sudah termasuk penyakit. “Penyakit itu bisa disembuhkan asal ada kemauan dan keinginan untuk sembuh,” katanya, akhir pekan lalu.
Menurut Nadjib, Muhammadiyah tengah menyusun pembangunan lembaga konseling yang khusus menangani orang-orang pengidap LGBT. Pembangunan lembaga konseling ini dimulai dari Jatim. “LGBT bukan kesetaraan gender dan bagian dari HAM. LGBT adalah penyakit yang perlu disembuhkan,” ungkapnya. Pembangunan lembaga konseling tak jauh berbeda dengan pembangunan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) yang didasarkan tingginya angka kematian ibu dan anak. “Saat ini yang marak adalah LGBT, maka jelas dibutuhkan adanya lembaga tersebut,” katanya.
Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim, M Sholihin, mengatakan, Muhammadiyah telah mengambil sikap tegas bahwa LBGT itu haram. Meski demikian, orang-orang tersebut tidak perlu khawatir karena mereka tidak akan diasingkan atau dikucilkan. Mereka akan dibimbing kejiwaannya hingga bisa sembuh dari penyakit LGBT itu.
Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim, Afifun Nidlom, menambahkan, sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan LGBT, perlu dilakukan pendidikan sejak dini. “Muhammadiyah punya banyak sekolah, mulai dari TK sampai SMA, hingga perguruan tinggi,” katanya. Pendidikan yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan LGBT pada anak usia dini.
Selain itu, pada saat penerimaan siswa baru, tepatnya saat melakukan orientasi siswa baru, selain dilakukan sosialisasi terhadap narkoba juga akan dimasukkan tentang LGBT dan perilaku seks menyimpang.
lutfi yuhandi
Sumber: http://www.koran-sindo.com/news.php?r=5&n=36&date=2016-02-29
Posting Komentar