Logo Rakernas Majelis Tabligh 2016 |
Satu dari Hasil Rapat Kerja
Nasional
Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah 5-7 Mei 2016
Di Yogyakarta
A.
PENGANTAR
Indonesia
adalah negara dengan mayoritas penduduk Islam terbesar di dunia (dalam catatan The
Pew Forum on Religion & Public Life). Badan Pusat Statistik (BPS)
melaporkan berdasarkan data Sensus 2014 dan 2015, jumlah penduduk
Indonesia mencapai 254,9 juta jiwa dengan 87% adalah pemeluk Islam. Secara
matematis jumlah penduduk muslim Indonesia sekitar 220 juta jiwa.
Kita
sekarang sedang hidup di jaman digital. Bayangkan jika kita hidup di jaman
dulu, mau mengirimkan undangan harus berjalan puluhan kilo meter dengan waktu
tempuh bisa berhari-hari. Sekarang cukup dalam waktu 5 detik kita bisa
mengirimkan undangan, cukup foto undangan kirim ke WhatsApp.
Jaman
dulu jika kita ingin mencari cetakan Al Qur’an dan Kitab hadis harus beli di
toko buku. Sekarang bisa download di aplikasi mobile, bisa dibaca sewaktu-waktu
dengan sangat praktis. Ya…inilah teknologi, membuat yang sulit menjadi mudah.
Selain
dakwah di alam nyata, tantangan dakwah alam maya perlu digarap serius. Seorang
ustadz yang berceramah di atas mimbar mungkin hanya di dengar seratus orang.
Jika ceramah tersebut direkam kemudian di upload di youtube bisa dilihat dan
didengar jutaan orang. Inilah contoh dahsyatnya dunia maya, bisa viral
kemana-mana.
Dari
data penelitian awal 2016 ini oleh lembaga we are social, jumlah
penduduk Indonesia yang sudah jadi internet users yaitu 88.1 juta dari total
259.1 juta. Jadi hampir 34% penduduk Indonesia sudah melek internet.
Sedangkan
jumlah akun facebook yang aktif sudah mencapai 79 juta akun. Sejumlah 77%
pengguna facebook usia 13-30 tahun, usia dimana seorang masih mencari jati
dirinya. Bisa disimpulkan bahwa mayoritas anak muda Indonesia aktif bermain
facebook. Jadi facebook masih jadi primadona untuk berselancar di dunia maya.
Kebanyakan konten website disebar lewat Facebook. Inilah tantangan besar
bagi kita, bagaimana medsos khususnya facebook jadi lahan dakwah.
Majelis
Tabligh PP Muhammadiyah periode 2015-2020 sedang mengembangkan Cyber Tabligh.
Ada divisi khusus yang menangani dakwah cyber dengan membentuk Tim Cyber. Media
social yang digarap serius meliputi facebook, twitter, instagram, youtube,
whatsApp dan telegram. Keenam medsos ini menjadi lahan efektif untuk berdakwah,
karena sekarang tempatnya anak muda berselancar di dunia maya.
Membuat Fanspage Facebook
Facebook terdiri dari dua macam :
akun personal dan fanspage. Akun personal itu akun yang kita buat saat
registrasi pertama kali. Kelemahan akun personal, rawan diblokir pihak
facebook. Karena aturannya nama harus sesuai nama orang. Jika terdeteksi bukan
nama orang, misal nama brand dagang atau nama organisasi maka akan diblokir.
Solusinya, kita bikin akun facebook diberi nama orang, kemudian bikin fanspage.
Setelah sudah buat akun facebook,
kita baru bisa bikin fanspage. Kalau akun facebook semakin banyak teman,
semakin banyak yang lihat postingan. Sedangkan, Fanspage, semakin banyak
yang nge-Like, semakin banyak yang lihat
postingan.
Cara membuat fanspage seperti
gambar di bawah ini. Kemudian pilih jenisnya sesuai tujuan. Kalau buat dakwah,
bisa pilih organization atau community.
Perlu
diperhatikan, fanspage butuh pengelola/admin lebih dari satu akun facebook.
Kenapa? jika akun facebook kita diblokir, masih ada cadangan lain. Jadi
fanspage kita aman, tidak ikut hangus. Cara menambahkan admin klik Setting > Page Roles , lalu pilih
akun siapa yang jadi admin.
Posting Komentar